MINERS : PT Bumi Suksesindo Buka Babak Baru Pertambangan Tembaga Bawah Tanah di Indonesia
Desa Sumberagung, yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan segera menjadi lokasi dari sebuah proyek tambang tembaga bawah tanah yang digadang-gadang berkelas dunia. Proyek ambisius ini tidak hanya menjanjikan teknologi canggih dan pengelolaan modern, tetapi juga diperkirakan memiliki masa operasional yang mengesankan, yakni hingga 30 tahun ke depan. Dengan potensi besar yang dimilikinya, tambang ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri pertambangan nasional dan global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta pembangunan infrastruktur di kawasan sekitarnya. Tambang tembaga ini berlokasi di kawasan Tujuh Bukit, Desa Sumberagung, dan dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), yang merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Group Tbk.
Kapan ya tambang bawah tanahnya dapat beroperasi?
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk, Boyke Poerbaya Abidin, menyatakan bahwa tambang tembaga bawah tanah di Tujuh Bukit dijadwalkan mulai berproduksi pada tahun 2027. Proyek ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk memperluas operasional tambang. Selain itu, produksi mineral bernilai tinggi di pasar global juga diharapkan meningkat.
Peralihan dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah ini menandai perubahan signifikan dalam metode eksplorasi yang digunakan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk. Di tambang terbuka sebelumnya, fokus utama adalah pada ekstraksi emas dan perak. Namun, di tambang bawah tanah yang akan segera dieksplorasi kandungan mineral utama yang diincar adalah tembaga, dan ikutan emas. Transformasi ini tidak hanya memperluas portofolio produksi perusahaan tetapi juga menegaskan komitmen mereka terhadap penerapan teknologi canggih dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Tambang tembaga bawah tanah yang berada di bawah tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi diproyeksikan akan meningkatkan produksi tembaga nasional sebesar 10% hingga 15%. Proyek ini, yang saat ini berada dalam tahap studi dan pembukaan jalur terowongan sepanjang 1,8 km, diharapkan dapat beroperasi selama 20 hingga 30 tahun yang memberikan peluang panjang untuk eksploitasi dan kontribusi ekonomi yang berkelanjutan, serta akan menjadi tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia setelah Freeport dan Batu Hijau di Sumbawa NTB. Dengan cadangan mineral sebesar 1,71 miliar ton, yang mencakup 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, proyek ini menawarkan potensi ekstraksi yang sangat signifikan untuk pasar global.
Tambang ini diperkirakan dapat memproduksi hingga 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ounce emas dalam bentuk konsentrat setiap tahunnya. Angka-angka ini menegaskan kapasitas produksi yang signifikan dan menunjukkan potensi tambang untuk memenuhi standar global dalam industri pertambangan. Keberhasilan proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di pasar global.