MINERS : Api Berkobar di Pabrik Asam Sulfat Smelter Freeport Gresik, Operasional Produksi Dihentikan Sementara

Pada Senin, 14 Oktober 2024, kebakaran melanda pabrik asam sulfat milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB di area pengolahan asam sulfat, yang merupakan produk samping dari fasilitas smelting tembaga. Pihak manajemen perusahaan mengonfirmasi insiden ini dalam pernyataan resmi.

Manajemen PT Freeport Indonesia mengumumkan bahwa seluruh karyawan yang berada di lokasi saat kebakaran telah dievakuasi dengan selamat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, yang diklaim perusahaan sebagai bukti keberhasilan protokol keselamatan kerja yang diterapkan di fasilitas tersebut. Sebagai langkah antisipasi di masa mendatang, perusahaan berencana untuk mengevaluasi dan memperbaiki prosedur evakuasi agar keamanan karyawan terus terjaga dan siap menghadapi potensi risiko serupa.

Saat ini, penyebab kebakaran di Smelter PT Freeport Indonesia masih dalam tahap investigasi yang melibatkan kerja sama antara pihak perusahaan dan pihak berwenang. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kebakaran, baik dari segi teknis maupun prosedural, guna memahami sumber dan penyebab pasti insiden. Hasil investigasi nantinya akan digunakan untuk menyusun langkah-langkah pencegahan tambahan, memastikan agar insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang, dan meningkatkan keselamatan operasional di area pabrik.

Kebakaran di pabrik asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia di Gresik memberikan beberapa dampak signifikan seperti gangguan sementara pada produksi asam sulfat, yang berpotensi mempengaruhi pasokan ke pasar lokal dan internasional. Selain itu, insiden ini juga mengakibatkan potensi kerugian ekonomi bagi perusahaan akibat penundaan operasional serta biaya perbaikan fasilitas. Dampak lain yang dikhawatirkan adalah risiko terhadap lingkungan sekitar akibat emisi atau limbah yang timbul dari kebakaran, meskipun hingga saat ini belum ada laporan pencemaran serius terkait insiden tersebut.

Dalam upaya mempercepat pemulihan operasional, PT Freeport Indonesia kini berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memeriksa dan memulihkan peralatan yang terdampak kebakaran agar operasional segera pulih. Perusahaan juga meningkatkan pengawasan di area yang berisiko kebakaran dan menambahkan langkah pemeliharaan pada infrastruktur smelting serta pengolahan asam sulfat. PT Freeport berharap investigasi ini tidak hanya mengungkap penyebab kebakaran tetapi juga memperkuat protokol keselamatan untuk operasional yang lebih aman.

Mungkin Anda juga menyukai